fbpx
3 peserta mangrove planting trip memakai seragam putih Bumi Journey dan memegang bibit mangrove di tepi pantai

Ekowisata adalah Kunci Melestarikan Alam Lewat Pariwisata

Ekowisata adalah lebih dari sekedar perjalanan menikmati keindahan alam. Ini adalah cara baru untuk bepergian dengan tujuan melindungi dan berkontribusi langsung dalam pelestarian alam untuk bumi yang kita cintai. Bayangkan kamu menjelajahi hutan tropis yang rimbun, mendengar kicauan burung langka, dan belajar langsung dari masyarakat lokal tentang cara mereka menjaga tradisi, alam, dan ekosistem. Tidak hanya memberikan pengalaman tak terlupakan, ekowisata juga menjadi solusi untuk melestarikan alam sekaligus memberdayakan komunitas lokal.

Di tengah meningkatkan ancaman perubahan iklim dan eksploitasi lingkungan akibat pariwisata massal (mass tourism) ekowisata hadir sebagai jalan keluar. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ekowisata? Dan bagaimana kita bisa ikut berkontribusi melalui cara bepergian yang lebih bertanggung jawab? Pada artikel sebelum ini, kita telah membahas sedikit tentang ekowisata. Artikel ini akan membawa kamu lebih dekat ke dunia perjalanan yang lebih berkelanjutan.

Pantai indah dengan air jernih dan deretan pohon kelapa, mewakili keindahan alam yang dilestarikan melalui prinsip ekowisata. Ekowisata adalah upaya menjaga keindahan ini agar tetap lestari.

Ekowisata adalah…?

Menurut Ralf Buckley dalam bukunya yang berjudul Ecotourism: Principles & Practices, ecotourism atau ekowisata adalah bentuk pariwisata berorientasi alam yang dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap konservasi lingkungan alam, yang secara umum didefinisikan sebagai pariwisata yang berdampak minimal, dan mencakup penyediaan kontribusi untuk konservasi dan pendidikan lingkungan.

The International Ecotourism Society mendefinisikan ekowisata sebagai perjalanan (travel) yang bertanggung jawab ke daerah alami yang menjaga lingkungan, menopang kesejahteraan masyarakat setempat, dan melibatkan interpretasi dan pendidikan.

Lebih dari sekadar menikmati keindahan alam, konsep ekowisata dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi konservasi dan masyarakat lokal.

Ekowisata sering disalahartikan dengan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Penting untuk diingat bahwa sustainable tourism adalah kerangka besar yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, sedangkan ecotourism atau ekowisata adalah bagian dari sustainable tourism yang berfokus pada pelestarian alam.

Sebagai salah satu bentuk pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism), ekowisata mencakup beberapa elemen penting: menjaga ekosistem agar tetap alami, memperkenalkan wisatawan pada ancaman yang dihadapi habitat alam, melakukan aktivitas konservasi, serta memperkuat budaya lokal sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.

Namun, seperti halnya bentuk wisata lainnya, ekowisata juga memiliki tantangan. Beberapa organisasi yang menawarkan wisata alam seringkali hanya menggunakan istilah “ekowisata” tanpa benar-benar memberikan manfaat lingkungan yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi wisatawan untuk memilih program ekowisata yang bertanggung jawab dan berkomitmen pada pelestarian alam dan budaya.

Dengan mempraktikkan ekowisata secara bertanggung jawab, kita tidak hanya dapat menikmati keindahan alam, tetapi juga menjadi bagian dari upaya untuk menjaga bumi bagi generasi mendatang.

Sekelompok orang menanam pohon bakau di pantai sebagai bagian dari kegiatan ekowisata. Ekowisata adalah upaya pelestarian lingkungan melalui tindakan nyata seperti ini.

Prinsip-Prinsip Ekowisata

Ekowisata tidak hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga mencakup prinsip-prinsip yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO/UN Tourism), ekowisata memiliki karakteristik berikut:

1. Berbasis Alam dan Budaya Lokal

Wisatawan tertarik untuk mengamati dan menghargai keindahan alam serta budaya tradisional yang berkembang di wilayah tersebut. Kegiatan seperti mendaki, menanam pohon, mengamati satwa liar, atau mengenal seni dan tradisi lokal sering menjadi bagian dari pengalaman ekowisata.

2. Berorientasi pada Edukasi dan Interpretasi

Ekowisata memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk belajar lebih dalam tentang lingkungan, budaya, dan tantangan yang dihadapi dalam pelestarian alam. Pemandu lokal biasanya dilibatkan untuk memberikan informasi mendalam yang mengedukasi wisatawan.

3. Minim Dampak Negatif

Salah satu prinsip utama ekowisata adalah meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Hal ini mencakup pengelolaan limbah yang baik, penggunaan energi yang efisien, serta penghormatan terhadap tradisi setempat.

4. Memberikan Manfaat Ekonomi bagi Komunitas Lokal

Ekowisata mendukung keberlanjutan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat lokal. Sebagian besar layanan di destinasi ekowisata disediakan oleh bisnis kecil, UMKM, atau komunitas yang dimiliki dan dioperasikan oleh penduduk setempat.

5. Mendukung Konservasi dan Kesadaran Lingkungan

Dengan menyediakan pendapatan untuk kawasan konservasi seperti mangrove atau terumbu karang, ekowisata membantu menjaga keberlanjutan wilayah yang menjadi daya tariknya. Selain itu, ekowisata juga meningkatkan kesadaran baik di kalangan wisatawan maupun masyarakat lokal mengenai pentingnya menjaga aset alam dan budaya.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, ekowisata dapat menjadi alat yang kuat untuk melindungi alam sekaligus memberdayakan masyarakat lokal, sehingga memberikan dampak positif jangka panjang bagi semua pihak.

Wisatawan menikmati snorkeling di perairan jernih dengan perahu yang berlabuh, mencerminkan potensi ekowisata sebagai bentuk rekreasi berkelanjutan. Ekowisata adalah cara untuk menjelajahi alam dengan tetap menjaga kelestariannya.

Risiko Ekowisata

Meskipun ekowisata sering dianggap sebagai bentuk wisata yang bertanggung jawab, kenyataannya ada sejumlah risiko yang perlu diperhatikan. Risiko ini dapat berdampak pada ekosistem, masyarakat lokal, hingga wisatawan itu sendiri. Berikut adalah beberapa risiko utama dalam ekowisata:

1. Risiko Ekologis

Kehadiran wisatawan di kawasan konservasi atau ekowisata yang tidak diperhatikan dan dibatasi dengan baik dapat mengganggu keseimbangan ekologi. Aktivitas wisata seperti trekking, snorkeling, atau bahkan keberadaan manusia di area tertentu saja sudah dapat merusak habitat alami dan mengurangi integritas ekosistem. Hal ini berpotensi membahayakan flora dan fauna yang dilindungi.

2. Dampak Negatif pada Komunitas Lokal

Jika tidak dipantau dan dibatasi dengan benar, ekowisata yang seharusnya minim gesekan dan dampak negatif lainnya kepada masyarakat dapat menjadi wisata massal (mass tourism). Wisata massal ini kemudian dapat menimbulkan gesekan sosial antara wisatawan dan masyarakat setempat dan menguras nilai positif yang seharusnya ada pada ekowisata. Selain itu, adanya peningkatan aktivitas wisatawan secara massal dapat memicu kenaikan harga sewa, properti, atau kebutuhan pokok, yang berisiko meminggirkan penduduk lokal, terutama yang secara ekonomi kurang mampu.

3. Risiko Kesehatan

Wisatawan yang mengunjungi kawasan sensitif secara ekologis dapat membawa patogen yang mengancam kesehatan satwa liar dan komunitas lokal. Sebaliknya, wisatawan juga berisiko terkena penyakit, cedera, atau masalah kesehatan lainnya selama mengikuti kegiatan ekowisata di lingkungan yang mungkin belum sepenuhnya aman.

Pemahaman akan risiko ini penting untuk memastikan bahwa ekowisata benar-benar memberikan dampak positif. Dengan mitigasi yang tepat, seperti edukasi wisatawan, regulasi dan quality control yang ketat, serta partisipasi aktif komunitas lokal, risiko-risiko ini dapat diminimalkan, sehingga ekowisata dapat berjalan selaras dengan tujuan utamanya: melestarikan alam dan mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.

staf Bumi Journey berfoto dengan 2 wisatawan klien sambil memegang kerajinan lokal berupa mangkuk berwarna gelap di tepi pantai. Ekowisata adalah salah satu cara melestarikan kerajinan lokal ini.

Manfaat Ekowisata

Ekowisata memberikan berbagai manfaat yang signifikan dalam aspek ekologi, ekonomi, dan sosial-budaya. Dengan penerapan prinsip yang tepat, ekowisata dapat menjadi kekuatan positif yang tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga memperkuat komunitas lokal dan memperkaya pengalaman wisatawan. Berikut adalah beberapa manfaat utama ekowisata:

1. Manfaat Ekologis

  • Melindungi dan Memulihkan Lingkungan: Ekowisata memberikan insentif untuk menjaga lingkungan alam serta merehabilitasi wilayah yang telah mengalami kerusakan.
  • Pendanaan Konservasi: Hasil dari aktivitas ekowisata seringkali digunakan untuk pengelolaan kawasan lindung dan perluasan area konservasi.
  • Peran Wisatawan dalam Pelestarian: Wisatawan yang berpartisipasi dalam ekowisata membantu dalam pemeliharaan habitat, peningkatan lingkungan, serta bertindak sebagai penjaga atau pengawas ketika lingkungan dihadapkan pada ancaman.
  • Edukasi Lingkungan: Masyarakat lokal dapat mempelajari keterampilan baru dan memahami pentingnya menjaga ekosistem melalui interaksi dengan wisatawan.

2. Manfaat Ekonomi

  • Pendapatan dan Lapangan Kerja: Ekowisata menciptakan pendapatan langsung dari pengeluaran wisatawan dan peluang kerja di daerah masyarakat lokal yang terkait langsung dengan sektor ini.
  • Pengembangan Wilayah Tertinggal: Daerah-daerah terpencil mendapatkan manfaat ekonomi melalui aktivitas ekowisata yang membawa pengunjung ke wilayah mereka.
  • Dampak Ekonomi Berkelanjutan: Ekowisata mendukung pariwisata budaya dan warisan, sektor yang sangat kompatibel dengan ekowisata, serta memberikan efek berantai ekonomi yang signifikan.

3. Manfaat Sosial-Budaya

  • Penguatan Komunitas Lokal: Partisipasi aktif masyarakat dalam ekowisata membantu menciptakan stabilitas dan kesejahteraan komunitas.
  • Pelestarian Budaya: Dengan memperkenalkan dan mempertunjukkan berbagai tradisi dan budaya, masyarakat lokal menjadi terdorong untuk terus melestarikan praktik kebudayaan mereka.
  • Aksesibilitas Luas: Ekowisata dirancang agar dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat, memberikan pengalaman edukatif dan menyenangkan bagi semua pihak.

Dengan semua manfaat ini, ekowisata menjadi salah satu pendekatan paling holistik dalam pariwisata berkelanjutan. Agar dampak positifnya maksimal, diperlukan regulasi dan kode etik yang mendorong perilaku wisatawan yang bertanggung jawab.

4 orang wanita cantik peserta mangrove planting trip Bumi Journey berjongkok di lokasi nursery bibit mangrove sambil memegang bibit mangrove.

Ekowisata menjadi bagian dari Bumi Journey

Bumi Journey adalah wujud nyata dari semangat regenerasi dan pelestarian melalui perjalanan dan pariwisata. Bumi Journey didukung oleh individu-individu yang berkomitmen pada wisata regeneratif, pemberdayaan lokal, keberlanjutan lingkungan, dan aksi nyata melawan perubahan iklim. Dengan visi Feel Good, Do Good, Bumi Journey mengajak wisatawan untuk melakukan perjalanan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga meninggalkan dampak positif bagi destinasi yang dikunjungi.

Regenerasi Melalui Perjalanan

Bumi Journey percaya bahwa perjalanan harus mampu meninggalkan suatu tempat lebih baik daripada saat pertama kali tiba. Dengan mengusung konsep regeneratif, setiap perjalanan yang dirancang oleh Bumi Journey bertujuan membuat wisatawan merasakan pengalaman yang menyenangkan (feel good) sambil melakukan kebaikan (do good) bagi lingkungan, komunitas lokal, dan diri sendiri.

Program dan Kolaborasi yang Menginspirasi

Melalui kurasi dan promosi penyedia pengalaman wisata serta akomodasi yang berbasis regeneratif, Bumi Journey berupaya menciptakan standar baru dalam pariwisata. Mereka mengadakan perjalanan privat (group trip) yang dirancang khusus untuk memberikan dampak positif sekaligus mendidik wisatawan tentang keberlanjutan dan pentingnya aksi iklim. Semua mitra yang bekerja sama dengan Bumi Journey berkomitmen pada setidaknya dua dari tiga pilar utama: kesejahteraan wisatawan, pemberdayaan komunitas lokal, dan pelestarian lingkungan.

Bergabunglah dalam Gerakan Regeneratif

Dengan tujuan ambisius menginspirasi satu juta wisatawan untuk berkontribusi pada dunia yang lebih baik melalui perjalanan regeneratif, Bumi Journey menjadikan pariwisata sebagai sarana perubahan. Setiap langkah kecil Anda dalam perjalanan bersama mereka akan menjadi bagian dari gerakan besar menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih baik.

Mari lakukan perjalanan yang regeneratif bersama Bumi Journey dan rasakan bagaimana perjalanan dapat membuat Anda feel good sekaligus do good! Hubungi Bumi Journey di sini!

Bacaan Lanjutan

Buckley, Ralf (2009). Ecotourism : principles and practices. Internet Archive. Cambridge, Mass. : CABI. ISBN 978-1-84593-457-6.

Share this via: